Minggu, 13 Agustus 2017

MAKALAH SENI SEBAGAI IMITASI

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS : X-TKJ 1
KETUA : TITO BASTIAN
ANGGOTA : A. YOGA SAPUTRA
                                                                             DEWI SUKOWATI
                                                                             FIKRI ADITYA DARMAWAN
                                                                             Q. NAZWA AZAHRA
                                                                             WINDI SELVIA
                                                                              YADI HERDIANA

Description: Hasil gambar untuk LOGO SMKN 1 BOJONGPICUNG
SMKN 1 BOJONGPICUNG
2017-2018

Konsep seni sebagai imitasi
Berasal dari bahasa inggris yaitu immitation yang artinya peniruan. Herawati dan iriaji (1997 : 8) mengemukakan bahwa : “peniruan yang dimaksud disini adalah membuat bentuk baru yang sama dengan bentuk asal ditiru. Konsep imitasi seni ini berasal dari estetika plato yaitu mimesis yang artinya meniru alam.
Proses meniru merupakan tahap awal sesorang dalam berkreasi seni. Dalam teori yang telah ijelaskan diatas, alam merupan sarana atau model Dalam visualisasi kegiatan seni atau pembeljaran dalam pendidikan seni itu sendiri.
Konsep seni, seni sebagai imitasi maksudnya bahwa perkembangan seni merupakan bentuk tiruan yang ada di alam. Manusia berusaha meniru semirip mungkin. Namun dalam perkembangan berikutnya anggapan ini mengalami perubahan. Seniman menggambarkan fenomena alam ini tidak lagi menggambarkan sesuatu yang mirip, namun sudah ada upaya perubahan, misalnya dengan deformasi, abstraksi dan stilasi
Konsep seni sebagai imitasi dalam Konsep Pendidikan Seni ini maksudnya kegiatan meniru merupakan potensi natural yang dimiliki oleh setiap orang, termasuk peserta didik. Kebiasaan ini memberikan manfaat kepada siswa untuk melakukan pengulangan prilaku dalam merespon suatu objek 
A, DEFORMASI
Teori Dasar Deformasi
      Pada prinsipnya beban terhadap benda terdeformasi (Deformable Body) adalah suatu gaya yang melakukan aksi terhadap benda padat sehingga menyebabkan Causative Influences yang menyebabkan terjadinya deformasi.
      Apabila suatu benda mengalami deformasi maka dapat dilakukan analisis dengan 2 macam cara, yaitu: Intrepretasi Fisik dan Analisis Geometri. Intrepretasi Fisik adalah proses penerjemahan secara fisis terhadap sifat materi yang mengalami deformasi tegangan (stress) yang terjadi pada materi, hubungan fungsional antara beban dan deformasi yang terjadi dimana sifat materi yang terdeformasi terdiri atas 2 macam, yaitu:
1.      Rigid (Kaku) = Patah = Plastik.
2.      Non-Rigid = Lentur = Elastik.
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi dan dimensi dari suatu benda (Kuang, 1996). Sehingga berdasarkan definisi tersebut, deformasi dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut maupun relatif (Ma’ruf, B., 2001). Sehingga analisis deformasi adalah metodologi (hal-hal yang berkaitan metode) untuk menentukan parameter-parameter deformasi.  Ada 2 macam metode pendekatan yaitu pendekatan geodetik dan pendekatan fisis. Ciri khas pendekatan geodetik adalah penerapan konsep, sebagai berikut:
1.      Pendekatan stokastik.
2.      Penentuan posisi.
3.      Kerangka referensi, sistem referensi, kerangka koordinat dan sistem koordinat.
4.      Kerangka dasar horisontal dan vertikal dan bentuk geometri beserta ukuran lebih.
Adapun beberapa parameter-parameter deformasi , antara lain:
1.      Tegangan (Stress)
Tegangan adalah gaya (F) per luas permukaan (A) yang diteruskan ke seluruh material melalui medan-medan gaya antar atom. Pada umumnya arah tegangan miring terhadap luas A tempatnya bekerja dan dapat diuraikan menjadi dua komponen, yaitu:

a)      Tegangan Normal (Normal Stress), tegak lurus terhadap luas A.
b)      Tegangan Geser (Shear Stress), bekerja pada bidang luas A atau yang sejajar dengan luas A. 

2.      Regangan (Strain)
Perpindahan partikel suatu benda elastis selalu menimbulkan terjadinya perubahan bentuk benda tersebut. Perubahan bentuk suatu benda elastik dikaitkan dengan regangan, maka perubahan bentuk tersebut dipandang sebagai perubahan bentuk yang kecil. Dalam sistem koordinat kartesian tiga dimensi, perpindahan kecil partikel yang berubah bentuk diuraikan dalam komponen uX, uYdan uZ yang masing-masing sejajar terhadap sumbu koordinat kartesian X, Y dan Z.

3.      Rotasi
Rotasi merupakan perubahan posisi materi tanpa mengalami perubahan bentuk yang membentuk perubahan sudut terhadap koordinat acuan.

Deformasi (engineering)
Dalam ilmu material, deformasi adalah perubahan bentuk atau ukuran objek diterapkan karena adanya gaya. Ini bisa menjadi hasil dari tarik (menarik) kekuatantekan (mendorong) kekuatangeser,membungkuk atau torsi (memutar). Deformasi sering digambarkan sebagai strain.
Sebagai deformasi terjadi, internal antar-molekul muncul kekuatan-kekuatan yang menentang gaya diterapkan. Jika gaya yang diberikan tidak terlalu besar kekuatan-kekuatan ini mungkin cukup untuk diterapkan sepenuhnya menolak kekuatan, yang memungkinkan objek untuk mengasumsikan keadaan ekuilibrium baru dan kembali ke keadaan semula apabila beban dihilangkan. Gaya diterapkan yang lebih besar dapat menyebabkan deformasi permanen dari objek atau bahkan ke kegagalan struktural.
Dalam gambar dapat dilihat bahwa beban kompresi (ditandai dengan tanda panah) telah menyebabkan deformasi dalam silinder sehingga bentuk asli (garis putus-putus) telah diubah (cacat) menjadi satu dengan sisi menonjol. Tonjolan sisi karena materi, walaupun cukup kuat untuk tidak retak atau gagal, tidak cukup kuat untuk mendukung beban tanpa perubahan, sehingga material dipaksa keluar lateral. Kekuatan internal (dalam kasus ini pada sudut kanan deformasi) menahan beban diterapkan.

JENIS JENIS DEFORMASI :
1.       DEFORMASI ELASTIS.
Jenis deformasi secara reversible,Setelah pasukan tidak lagi diterapkan, objek kembali ke bentuk aslinya. Elastomer dan memori bentuk logam seperti Nitinol menunjukkan rentang deformasi elastis besar Soft termoplastik dan konvensional logam memiliki rentang deformasi elastis moderat, sementara keramik, kristal, dan keras plastik termoseting hampir tidak mengalami deformasi elastis.
Deformasi elastis linear diatur oleh hukum Hooke yang menyatakan:
Mana diterapkan σ adalah stres, E adalah material konstanta yang disebut Young's modulus, dan ε adalah hasil ketegangan. Hubungan ini hanya berlaku dalam rentang elastis dan menunjukkan bahwa kemiringan kurva tegangan vs regangan dapat digunakan untuk menemukan Modulus Young. Insinyur sering menggunakan perhitungan ini di tarik tes .Para rentang elastis berakhir ketika bahan mencapai kekuatan luluh.

2.     Plastic deformasi
Jenis deformasi ini tidak dapat dibalikkan. Namun, sebuah objek dalam kisaran deformasi plastik akan terlebih dahulu telah mengalami deformasi elastis, yang reversibel, sehingga objek akan kembali bagian cara untuk bentuk aslinya. Soft termoplastik memiliki deformasi plastik agak besar berkisar lakukan ulet logam seperti tembaga, perak, dan emas.Steel tidak juga, tapi bukan besi cor. Hard termoseting plastik, karet, kristal, dan keramik memiliki rentang minimal deformasi plastik. Satu bahan dengan kisaran deformasi plastik besar basah permen karet, yang dapat ditarik puluhan kali panjang aslinya.
Bawah tegangan tarik deformasi plastik dicirikan oleh pengerasan regangan daerah dan penciutan wilayah dan akhirnya, fraktur (juga disebut pecah). . Selama pengerasan regangan material menjadi lebih kuat melalui gerakan dislokasi atom. Penciutan fase yang ditandai oleh penurunan luas penampang spesimen. Penciutan dimulai setelah Kekuatan Ultimate tercapai. Selama penciutan, materi tidak dapat lagi menahan tekanan maksimum dan tekanan pada spesimen meningkat dengan cepat. Deformasi plastik berakhir dengan fraktur material.

B. ABSTRAKSI
Abstraksi adalah tindakan menghindari peniruan obyek secara mentah atau apa adanya. Dalam ensiklopedia nasional Indonesia (1990:29), abstraksi berasal dari kata Latin ab, artinya dari, dan trahere yang berarti menarik. Selanjutnya abstraksi didefinisikan sebagai “Suatu proses pemisahan aspek tertentu dari objek secara keseluruhan dan hanya memusatkan perhatian pada satu aspek saja di antara beberapa aspek yang ada. Proses ini menghasilkan suatu pengertian yang bersifat umum dan universal”. Sedangkan menurut Mikke Susanto (2002:11) abstraksi diartikan sebagai 1 proses atau perbuatan memisahkan; 2 proses menyusun abstrak; 3 metode untuk mendapatkan pengertian melalui penyaringan terhadap gejala atau peristiwa. Lebih lanjut disebutkan bahwa “dalam seni rupa, proses ini untuk menangkap secara simpel dari sebuah obyek/peristiwa/gejala”.
C. STILASI
                Stilasi adalah mengubah bentuk asli dari sumber atau dengan melihat objek dari berbagai arah dengan penggayaan dan dapat dibuat menjadi bermacam-macam bentuk baru yang bersifat dekoratif  namun ciri khas bentuk aslinya masih kelihatan. 
                Stilasi ini dapat dilakukan untuk bentuk-bentuk geometris dan bentuk-bentuk naturalis seperti stilasi bentuk segitiga, bentuk segi empat, bentuk lingkaran dan sebagainya. Stilasi bentuk-bentuk alam seperti stilasi buah-buahan, stilasi daun, stilasi bunga, stilasi manusia, sitilasi binatang, dan stilasi bentuk-bentuk alam lainnya. Selain itu stilasi juga dapat dilakukan pada berbagai ragam hias yang sudah ada baik ragam hias naturalis, geometris maupun ragam hias dekoratif.
Tujuan merengga adalah menciptakan dekorasi suatu benda sehingga benda tersebut terlihat lebih indah dan menarik serta mengubah sifat permukaan benda menjadi lebih baik dengan mutu benda yang meningkat.

Benda yang dapat distilasi yaitu:
      a) Benda Alam        : Manusia, Hewan, Tumbuh-tumbuhan
      b) Benda Buatan    : Benda-benda yang dibuat dengan alat mekanik yang berbentuk geometris.
Benda alam  seperti manusia, hewan dan tumbuhan adalah benda yang dapat distilasi berupa bentuk utuh atau bagian-bagiannya. Mulai dari bentuk tatanan rambut sampai ujung jari, demikian pula dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan, dari pucuk sampai akarnya. Bentuk-bentuk tersebut bisa didekoratif juga bisa digambar seperti aslinya. Namun, jika bentuk-bentuk tersebut dibuat dengan gaya yang unik dan lucu maka akan lebih menarik jika disesuaikan dengan penempatan motif tersebut.
Benda buatan, biasa dipakai yaitu benda dua dimensi seperti bulat,geometris dan bebas . Variasi susunan paduan bentuknya, maka akan tampak motif buatan yang menarik.
       1. Teknik Stilasi
1)    Merengga
Teknik merengga  dengan cara memberi gambar pada permukaan benda yang dapat dilakukan dengan berbagai cara berbagai macam teknik menggambar dengan tekstil yaitu: batik tulis, sablon, jumputan, printing.
2)   Mengukir
Salah satu teknik merengga dengan cara mengukir permukaan benda dengan menggunakan alat pahat atau benda tajam lainya. Biasanya benda yang dapat dibuat adalah perabot yang terbuat dari kayu.
3)    Mengkolase
Salah satu teknik merengga dengan cara menempelkan hiasan pada permukaan benda dengan cara dijahit atau di lem.
4)   Menyulam & Membordir
Teknik merengga dengan cara menambah atau mengubah bagian-bagian dari struktur benda dengan menggunakan perangkatnya.
5)    Menggarnis
Teknik merengga yang diterapkan dalam bidang boga dengan materi berupa bagian hidangan itu sendi atau bagian lainya yang menunjang, dalam bidang busana disebut graniture. Tujuanya untuk mempermudah dan meningkatkan mutu pakaiaan, biasanya berupa lipit-lipit jarum, renda dan lain.
2.       Cara menstilasi
  • Menggambar bentuk asli dari beberapa arah pandangan
  • Misalnya tampak depan, tampak samping, belakang, bawah dan sebagainya
  • Mencari bagian lain yang akan mencari objek
  • Menggambar objek
  • Menggambar menurut dengan gaya sendiri


1 komentar:

MAKALAH SENI SEBAGAI IMITASI

MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4 KELAS : X-TKJ 1 KETUA : TITO BASTIAN ANGGOTA...